Tulisan yang
mengacu ajaran kezuhudan dari Ki Ageng Suryamentaram. Dalam ajarannya, Ki Ageng
Suryamentaram memberikan wejangan "manungsa iku kudu biso nindakake nem
Sa: sabutuhe, saperlune, sacukupe, sakepenake, sabenere, lan samesthine".
Sabutuhe, mengajarkan kita untuk hidup
dengan sebutuhnya saja, apabila tidak butuh ya tidak usah ngoyo atau terlalu
memaksakan. Bedakan antara kebutuhan dan keinginan, karena apa yang kita
inginkan tidak selalu menjadi apa yang kita butuhkan.
Saperlune, dalam menyikapi berbagai
kebutuhan atau keinginan dalam hidup, kita diajarkan untuk hanya mengambil
seperlunya saja. Letakkan harta dunia kita ditangan, jangan dihati.
Sacukupe, apabila kita diberi rezeki
oleh Gusti Allah, ambillah secukupnya untuk kita gunakan dan sisihkan yang lain
untuk menabung ataupun memberikan hak pada fakir miskin. Ingat, diantara
sebagian harta kita ada hak orang lain.
Sakepenake, bukan berarti kita hidup
harus sesuka hati. Namun, yang dimaksud disini adalah jika kita sudah hidup
dengan nyaman, maka tidak perlu kita menambah atau lebih mengada-ada. Intinya
adalah hiduplah secara sederhana. Bukankah Allah tidak suka kepada hamba yang
hidupnya berlebih-lebihan tetapi tidak bermanfaat?
Sabenere, selalu mengajarkan kita untuk
hidup dengan "lurus" dan jujur. Sudah banyak contoh dalam hidup kita
dimana terkadang kita tidak mendengarkan apa yang dibisikkan oleh hati nurani.
Padahal, hati adalah panglima tertinggi didalam tubuh ini.
Samesthine, mengingatkan kita untuk
hidup dengan semestinya. Untuk apa kita hidup dan untuk apa kita diciptakan
adalah pertanyaan yang seharusnya bisa mendorong kita untuk lebih berhati-hati
dalam menjalani hidup ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar